PESAN PEMUDA DARI DARAH MASA LALU

 PESAN PEMUDA DARI DARAH MASA LALU

PENDAHULUAN.

a.       Latar Belakang Penulisan.
Nasionalisme perlu dikembangkan dan ditanamkan dalam jiwa bangsa. Khususnya pemuda sebagai penerus bangsa. Pembinaan nasionalisme diarahkan untuk memupuk kecintaan masyarakat pada bangsa dan negara, sesuai dengan perkembangan dan dinamika masyarakat. Dengan kata lain, nilai-nilai nasionalisme telah berubah bentuk dari nilai perjuangan merebut kemerdekaan menjadi perjuangan ke arah mengisi kemerdekaan, yaitu usaha membangaun indonesia menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur, sejahtera lahiriyah dan batiniyyah.

Nilai nasionalisme bukan hanya mengenal bela negara, pertahanan dan keamanan, tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan. Jiwa nasionalisme perlu dikembangkan dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya, dan sebagainya. Penyesuaian semangat nasionalisme dengan kondisi populer sangat penting dikembangkan agar nila-nilai nasionalisme tetap tumbuh dan berkembang dalam jiwa bangsa Indonesia sehingga kecintaan terhadap bangsa dan negara terwujud dalam tindakan dan perbuatan untuk berusaha dan bekerja demi kesejahteraan rakyat indonesia. Nilai nasionalisme itu dapat berbetuk cinta hasil karya bangsa seni dan budaya bangsa, serta memlihara persatuan dan kesatuan dari gejala disintergrasi dan benturan sosial.

Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia.



b.      Permasalahan Dalam Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
-          Nasionalisme yang perlu dikembangkan dan ditanamkan dalam jiwa bangsa Indonesia.
-          Nilai nasionalisme dalam generasi muda untuk mempertahankan identitas bangsa dan kredibilitas berbangsa dan bernegara.
-          Aspek penyesuaian semangat nsionalisme para pemuda generasi bangsa.

c.       Tujuan Dalam Penulisan.
Tujuan dilakukannya penulisan ini adalah sebagai:
-          Langkah awal untuk mengetahui peran penting Nasionalisme pada generasi muda bagi bangsa dan negara
-          Contoh nyata untuk mengetahui peranan pemuda dari masa lalu.


 PEMBAHASAN
a.       Nasionalisme di masa lalu.
Sejarah Nasionalisme di IndonesiaIndonesia pernah mengalami kejayaan pada masa kerajaan sriwijaya danMajapahit. Kedua kerajaan tersebut telah membawa bangsa indonesia sebagai bangsa yang merdeka bersatu, dan berdaulat. Semboyan Bhineka tunggal Ika, meskipun berbeda-beda, tetap satu jua adanya, telah dapat diwujudkan dalam persatuan dan kesatuan yang berarti nusantara. 

Semboyan Mitreka Satata (sahabat yang sederajat) dapat disamakan dengan perisip bertetangga yang baik dalam menjalin hubungan antar bangsa-bangsa. Jadi persatuan dan kesatuan bangsa serta prinsip hidup bertetangga yang baik telah terbina sejak masa kejayaan kerajaan Sriwijaya (abad ke 7-12) dan kerajaan Majapahit (abad ke 13-16).

Persatuan dan kesatuan bangsa serta perinsip bertetangga yang baik itu hancur bersamaan dengan datangnya penjajah dibumi persada ini pada permulaan abad ke 16. Penjajah Belanda dengan politik Devide Et Impera berhasil merusak persatuan dan kesatuan bangsa, yang mengeksploitasi bangsa Indonesia tanpa peri kemanusaiaan.

Perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah antara lain dipelopori oleh Sultan Hairun, Sultan Baabullah, Imam Bonjol dan Sisingamangaraja. Namun, mereka belum berhasil mengenyahklan penjajah karena tidak adanya persatuan dan kesatuan diantara mereka. Oleh karena itu, apabila bangsa Indonesia ingin meraih kejayaan sebagai bangsa yang terhormat, salah satu caranya adalah membina persatuan dan kesatuan bangsa serta menjalin kerja sama dengan bangsa dan negara lain di dunia yang diabadikan untuk kepentingan nasional.

            Dilain hal dengan kisah para pejuang nasionalisme yang bertahan mempertahankan bangsa dan negara ini. kita sebagai bangsa yang besar hendaknya menghargai jasa para pahlawan terdahulu, dengan memperjuangkan semangat nasionalisme sebagai identitas bangsa Indonesia.dan memberikan cucuran tenaga, fikiran demi semangat nasionalisme. Para pemuda adalah harapan dan ujung tombak bangsa yang akan membawa dalam kejayaan. Sepatutnya kita bersama mengobarkan semangat nasionalisme diantara para pemuda bangsa

“Beri aku 1000 orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan gunung semeru. Beri aku 10 pemuda yang membara cintanya kepada tanah air (berkarakter), dan aku akan mengguncang dunia” (Ir. Soekarno).

Kutipan penggalan pidato diatas merupakan sebuah kalimat yang menurut saya sangat sederhana tetapi memiliki arti yang sangat mendalam akan terciptanya sebuah bangsa yang besar dikemudian hari, pidato dari bapak proklamator bangsa yang sangat luar biasa tentang peranan penting seorang pemuda dalam sebuah semangat nasionalisme bangsa.
 Dalam kalimat penggalan pidato tersebut jelas bahwa seorang proklamator Ir. Soekarno pun mempunyai gambaran yang begitu kuat tentang peran seorang pemuda dalam hal semangat nasionalisme dan pembangunan bangsa, pemuda dan generasi muda merupakan pioner dari masa depan suatu bangsa supaya tetap berdiri kokoh menjulang kejayaan.

b.      Analisis Peranan Sejarah Dan Perkembangan Nasionalisme
Pembahasan oleh kaum pemuda indonesia dalam menegakkan kembali ideal nasionalisme terbukti dalam  gerakan sumpah pemuda yang di laksanakan pada 28 oktober 1928 adalah proklamasi kebangsaan indonesia yang merupakan ikrar tentang eksistensi nasional dan nasionalisme bangsa indonesia yang mencapai titik kulminasi pada 17 agustus 1945 yang di kumandangkan oleh proklamator kita soekarno-hatta. Hal itu membuktikan bahwa nasionalisme bangsa indonesia menjadi faktor penentu perkembangan sejarah Indonesia - sejarah berdirinya NKRI .
Substansi nasionalisme mempunyai dua unsur: pertama; kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan bangsa indonesia yang terdiri atas banyak suku, etnik,dan agama.kedua; kesadaran bersama bangsa indonesia dalam menghapuskan segala bentuk penjajahan dan penindasan dari bumi indonesia. Semangat dari dua substansi yang kemudian tercermin dalam proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945 dan dalam pembukaan UUD 1945 secara tegas di katakan,”segala bentuk penjajahan dan penindasan di dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Keberlangsungan dan eksistensi dari suatu bangsa bergantung pada kuat atau tidaknya pemuda yang akan menjadi pilar dan menjadi tulang punggung suatu negara. Apabila sebuah negara memiliki generasi yang rusak, maka dapat diramalkan kapan negara tersebut akan segera runtuh. Sebuah filosofi besar mengatakan ”Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau dan mampu menghargai sejarah perjuangan para pendahulunya”. Dalam konteks filosofi ini, sudahkan kita dapat disebut sebagai bangsa yang besar? Benarkah kita sebagai bangsa yang sudah sangat perhatian dan menghargai jasa para pahlawan pejuang bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk kepentingan tanah air masyarakat dan Negara Indonesia?


Dengan pertanyaan-pertanyaan ini kitapun menjadi ragu dan termangu, apakah kita sudah termasuk bangsa yang menghargai sejarah perjuangan para pahlawan kita sendiri, mengingat di antara kita banyak yang tidak memahami sejarah perjuangan bangsa juga arti penting semangat nasionalisme. Nasionalisme merupakan suatu konsep penting yang mamang harus dan wajib untuk  tetap dipertahankan demi menjaga agar suatu bangsa tetap berdiri dengan kokoh dalam kerangka sejarah pendahulunya dengan menopang semangat nasionalisme para pemuda bangsa sebagai generasi ujung tombak negara Indonesia.
Dengan semangat nasionalisme yang tinggi maka eksistensi suatu negara akan selalu terjaga dari segala ancaman, baik ancaman secara internal maupun eksetrnal. Salah satu upaya terbaik yang harus ditempuh untuk menanamkan jiwa nasionalisme tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan nilai-nilai sejarah melalui pembelajaran sejarah disekolah. Namun, yang menjadi ironi saat ini adalah mata pelajaran sejarah di sekolah menjadi mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa dikarenakan oleh metode pembelajaran yang kurang variatif dan masih minimnya sumber dan media pembelajaran. Hal inilah yang menjadi bahan pertimbangan oleh kita semua untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pembelajaran sejarah akan lebih bernilai dan tepat sasaran bila dikemas dalam kegiatan pembelajaran yang unik dan menarik. Sejarah akan menggugah setiap jiwa jika dalam penyampaiannya dapat membawa seseorang terbawa oleh alur cerita yang mengalir, dan akhirnya membawa orang tersebut seakan-akan hidup pada masa yang belum pernah dia alami sebelumnya.
Generasi muda dan pemuda bangsa adalah salah satu aset Indonesia pada masa mendatang. Bangsa ini harus mampu menempatkan remaja-remajanya saat ini menjadi pemimpin-pemimpin bangsa di masa mendatang. Tentu saja harus ada upaya-upaya untuk menanamkan sebuah rasa nasionalisme dan mencintai sejarah bangsa. Ciri khas budaya bangsa ini untuk membedakannya dengan orang dari negeri lain. Selain itu adanya budaya lokal yang melekat pada diri pemuda-pemuda Indonesia akan mampu memperkuat jati diri dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia yang kaya budaya tidak memiliki kepercayaan diri terhadap kebudayaan lokalnya, bahkan memilih melebur dengan budaya global. Hal ini menyebabkan Indonesia makin kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang besar sehingga hanya menjadi kumpulan orang-orang yang tak lagi memiliki akar kebudayaan lokal. Padahal Indonesia memiliki kearifan lokal dan nilai-nilai khas yang dapat dijadikan dasar pijakan untuk hidup bernegara. Indonesia dengan kebhinekaan dan kebesaran nusantaranya kini kesulitan menghadapi gejolak-gejolak yang terjadi di masyarakat.


Indonesia pada masa ini dapat diibaratkan tidak memiliki landasan nilai-nilai kearifan lokal untuk menyelesaikan berbagai problema yang saat ini mulai menjamur. Indikator yang dapat terlihat adalah pemuda sekarang ini seakan-akan terombang-ambing oleh arus globalisasi dan cenderung melupakan nilai luhur kebudayaan bangsa.
Solusi dari berbagai aspek yang menjadi indikator terbesar hilangnya kearifan sebagai bangsa yang besar dalam rangka memperbaiki dan mempertahankan bangsa ini menurut dari pandangan saya dapat di ibaratkan karena 100 tahun yang akan datang pasti akan banyak sekali tantangan-tantangan yang akan bangsa indonesia hadapi. Untuk menghadapi itu semua, pemuda yang menjadi ujung tombak dari estafet perjuangan bangsa ini dalam hal kepemimpinan yang akan mengarahkan pada kejayaan dan harus memiliki tameng yang kokoh, salah satunya adalah rasa cinta akan sejarah bangsa Indonesia dan semangat jiwa nasionalisme yang tinggi sebagai generasi muda dan kaum pemuda bangsa .
Dengan semangat nasionalisme yang digerakan pada kaum pemuda bangsa inilah harapan baru terciptannya generasi muda yang dapat menghadapi bergesernya paham dan arus globalisasi. Seperti yang dikatakan oleh para pendahulu, pemerjuang bangsa melalui semangat dan kecintaan pada tanah air.

KESIMPULAN
Dengan dilakukannya penulisan ini dapat disimpulankan sebagai berikut.
Semangat nasionalisme telah mengilhami kaum pemuda pada masa terdahulu, hingga mereka mampu menjadi pilar penting dan berada pada garda terdepan dalam merintis perjuangan kemerdekan bangsa Indonesia. Menarik untuk mempertanyakan bagaimana pula dengan semangat nasionalisme dan kepeloporan pemuda dimasa ini? Pertanyaan ini acap kali muncul di tengah keprihatinan berbagai kalangan yang mengkhawatirkan semakin lemahnya eksistensi dan posisi politik kaum pemuda masa kini, terutama dalam mengemban misi kebangsaan.
Semangat nasionalisme kaum pemuda merupakan suatu kehendak untuk bersatu sebagai bangsa yang besar. Kehendak ini tumbuh karena didorong kesadaran akan adanya riwayat atau pengalaman hidup yang sama dan dijalani bersama antar kaum pemuda.
Peristiwa kongres pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang kemudian kita peringati sebagai Sumpah Pemuda adalah manifestasi tumbuhnya kesadaran nasional (semangat nasionalisme) dalam perjuangan menghadapi kolonialisme dan imperialisme penjajahan Belanda waktu itu. Langkah ini menjadi semacam titik balik dari pola perlawanan sebelumnya yang lebih bersifat lokal. Tidak bisa dipungkiri bahwa tumbuhnya kesadaran tersebut secara nasional tidak bisa dilepaskan dari kontribusi kaum pemuda pada masa tersebut dengan idealisme dan paradigma barunya.
Kaum Pemuda Indonesia dalam sejarahnya cukup memainkan perannya dalam 'mendesain' setiap peristiwa besar perubahan bangsa ini, bahkan sekaligus menjadi aktor utama dalam peristiwa perubahan tersebut. Dalam hal ini bisa katakan bahwa pemuda telah memiliki daya responsivitas yang tinggi dalam menerjemahkan semangat zamannya masing-masing. Namun di sisi lain, kenyataan memilukan yang juga sering mengemuka dan menjadi perbincangan publik adalah disetiap panggung sejarah perubahan bahwa kaum muda seperti kurang memiliki energi untuk mengarahkan perubahan serta kurang memiliki kesiapan kompetensi untuk mengisi perubahan tersebut.
Di situlah letak tantangan yang harus dihadapi oleh kaum muda saat ini dihadapkan pada berbagai persoalan, baik di tingkat lokal seperti korupsi, kemiskinan, pengangguran, kemandirian dan lain-lain maupun di tingkat global seperti isu-isu lingkungan hidup, pemanasan global, terorisme, dan sebagainya. Itu semua tentu saja tidak bisa diselesaikan oleh para pemuda yang hanya bisa bernostalgia dan beromantisme mengenang masa yang telah berlalu.



Zaman mungkin boleh berubah, semangat nasionalisme dan cinta sejarah bangsa yang menyertainya pun mungkin saja berbeda. Tetapi sekali lagi, akan selalu ada cahaya di ujung lorong yang gelap jika tetap ada sekelompok pemuda di setiap zaman yang tidak kehilangan sensitivitas dan kepeduliannya pada negara Indonesia. Dua hal ini merupakan substansi dari nasionalisme yang dapat dipakai sebagai syarat minimal guna menakar nasionalisme kaum muda di setiap zaman.
Kita gunakan kepercayaan dari pendahulu akan semangat nasionalisme yang kita junjung menjadi satu wadah dalam rasa mencintai bangsa dan perkembangan bangsa. Kita adalah amunisi bangsa. Kita kaum pemuda yang nantinya memiliki tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Kita jalankan PESAN PEMUDA DARI DARAH MASA LALU sebagai amanah dalam menjaga bangsa dan negara.

Komentar

Postingan Populer